ACN Media, Jakarta – Perusahaan rintisan manajemen big data, Delman, hari ini mengumumkan pendanaan tahap awal (seed funding) senilai US$ 1,6 juta atau sekitar Rp 23,6 miliar (kurs Rp 14.755 per dolar AS) dari investor yang dipimpin oleh Intudo Ventures. Investor lain yang terlibat ialah Prasetia Dwidharma Ventures dan Qlue Performa Indonesia.
Masalah klasik terkait data di Indonesia adalah banyaknya data yang tidak terstruktur dan tidak serasi satu sama lain, diolah secara tradisional, dan minimnya wawasan tim dalam mengolah data. Rata-rata perusahaan mengeluarkan US$200 ribu dan 70% waktunya untuk membersihkan (cleansing) dan mengklasifikasikan data menjadi sebuah database (warehousing). Banyak data yang bentuknya tidak seragam, tidak beraturan hingga salah ketik, sehingga menyulitkan data scientist mengolah data tersebut dan menjadikannya analisis yang tepat secara real-time.
Founding Partner Intudo Ventures Eddy Chan mengatakan, “Dengan menggabungkan pendekatan lokal dan keahlian teknis tingkat global, Delman mendukung perusahaan di Indonesia melalui solusi big data yang dikembangkan khusus untuk bisnis Indonesia, dengan tujuan akhir membantu end-user memperoleh hasil yang lebih baik.”
Sementara itu, Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan di tengah pandemi Covid-19, Qlue tetap aktif melakukan investasi di startup yang memiliki potensi besar, salah satunya Delman. Qlue memiliki kesamaan visi dengan Delman, yaitu mengakselerasi perubahan positif melalui solusi teknologi.
“Karena pasar untuk data besar di Indonesia terus tumbuh, permintaan untuk solusi data besar sedang bergeser ke penyedia lokal yang lebih memahami keadaan unik Indonesia,” tutur Rama. Qlue percaya, sebagai pendatang baru Delman akan menjadi pemain utama di industri big data, dan mendorong big data ke level yang lebih tinggi di Indonesia.
Add Comment